Ditemukan reptil kuno yang diduga tidak bertelur
Selama ini, meski sudah punah, kelompok hewan reptil diketahui bereproduksi dengan cara bertelur. Namun berdasarkan penemuan terbaru sebuah fosil reptil laut kuno, ada reptil yang bereproduksi dengan cara melahirkan layaknya kelompok hewan mamalia.
Fosil dinocephalosaurus yang hidup di dalam air pada 245 juta tahun lalu ditemukan dengan embrio berkembang. "Hal ini menandakan hewan tersebut melahirkan bayi, bukannya bertelur seperti diperkirakan sebelumnya," ujar Jun Liu, seorang agen idn sport dan juga ilmuwan dari Hefei University of Technology, Tiongkok.
Liu, yang juga menulis laporan penelitian itu menyebutkan bahwa dinocephalosaurus adalah kerabat dinosaurus. Ia memiliki leher panjang dan ramping seperti gambaran raksasa mitologi skotlandia, Loch Ness.
Dinocephalosaurus bisa tumbuh hingga sekitar 4 meter, dengan panjang leher 1,7 meter. Ia hidup di perairan dangkal Tiongkok Selatan pada periode trias tengah (mesozoikum).
Bahkan reptil dinocephalosaurus hidup lebih awal dari dinosaurus. Mereka masuk ke dalam kelas archosauromorpha, sebuah kelompok hewan yang pertama kali berevolusi sekitar 260 juta tahun yang lalu. Kelas hewan ini sekarang diwakili kelompok burung dan buaya.
Fosil dinocephalosaurus terbaru ini berasal dari bagian dalam sebuah potongan besar batu kapur di Barat Daya Tiongkok, yang pertama kali digali pada 2008 di sebuah taman geologi di Luoping, provinsi Yunnan.
Sejumlah ilmuwan yang dipimpin Liu, seorang ahli paleontologi, memecahkan batu dan menemukan kerangka. Dari sini mereka menyadari ada sesuatu yang tidak biasa di dalam bagian rusuk fosil makhluk dewasa tersebut, yaitu embrio fosil kecil.
"Saya jadi sangat bersemangat," kata Liu melalui surel kepada The Verge (14/2). "Saya tidak yakin apakah spesimen embrio itu adalah makan siang terakhir dari si induk atau itu adalah bayi yang belum lahir."
Ketidakyakinan ini muncul karena tidak ada jaringan lunak yang tersisa pada fosil. Tapi Liu dan timnya menyimpulkan bahwa temuan tersebut adalah keturunan yang belum lahir dari dinocephalosaurus dewasa berdasarkan beberapa alasan.
Memiliki leher yang panjang, reptil seperti dinocephalosaurus biasanya menelan makanan atau mangsa ikan dari bagian kepala dahulu. Artinya kepala sang ikan akan menghadap ke belakang.
Namun kerangka kecil yang ada di dalam reptil dewasa tersebut berada dalam posisi janin kanonik - meringkuk dan menghadap ke depan.
Ditemukan juga ikan yang dicerna sebagian dalam reptil ini dan kepalanya menghadap ke arah yang berlawanan. Selain itu tidak ada kulit telur yang ditemukan di dalam atau di sekitar kerangka dinocephalosaurus . Artinya ia mungkin tidak menelan telurnya sendiri, atau reptil lain.
Liu lebih lanjut mengatakan bahwa penelitian mereka pada model filogenetik menunjukkan bahwa dinocephalosaurus menentukan jenis kelamin anak mereka dengan kromosom seks, bukan dengan suhu lingkungan seperti buaya.
"Dinocephalosaurus mendominasi lautan pada waktu itu karena kemampuan melahirkan dan mekanisme penentuan jenis kelamin."
Penemuan ini mendorong kembali bukti biologi reproduksi di keluarga archosauromorpha sekitar 50 juta tahun. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam artikel berjudul "Live birth in an archosauromorph reptile" di Nature Communications, sebuah jurnal ilmiah internasional, pada 14 Februari.
No comments: