Paleontolog Teliti Monster Laut Jerman dari Famili 'Loch Ness'
Para ilmuwan telah mengidentifikasi salah satu dinosaurus jenis plesiosaurus tertua yang diketahui sejauh ini.
Sisa-sisa raksasa laut berusia 132 juta tahun itu ditemukan pada 1964 di Jerman utara. Meski sudah lama, fosilnya baru diperiksa para peneliti belakangan ini.
Ahli paleontologi menamakan spesies baru ini sebagai Lagenanectes richterae. Namanya diambil dari Jerman abad pertengahan untuk Sungai Leine dan Annette Richter, Richter adalah kunci yang membuat studi tentang reptil kuno tetap berlangsung.
Selama zaman Cretaceous awal, saat dinosaurus hidup, plesiosaurus -- reptil air berleher panjang yang menyerupai monster Loch Ness yang ikonik -- mendominasi lautan.
"Suatu kehormatan bagi saya untuk diminta meneliti kerangka plesiosaurus Sarstedt yang misterius," kata Sven Sachs, ahli paleontologi di Natural History Museum di Bielefeld, Jerman, dalam sebuah rilis berita.
"Itu adalah salah satu permata tersembunyi dari museum, dan yang lebih penting lagi, ternyata baru juga bagi sains," serunya, seperti dilansir UPI, Senin 28 Agustus 2017.
Para periset menganalisis tengkorak, gigi, vertebra, dan tulang rusuk Lagenanectes. Mereka menemukan bukti adanya infeksi bakteri kronis, yang pada akhirnya terbukti fatal bagi si monster laut.
Analisis juga membantu peneliti menentukan bagaimana cara reptil tersebut memburu mangsa.
"Rahangnya memiliki beberapa ciri yang tidak biasa," kata Jahn Hornung, ahli paleontologi yang berbasis di Hamburg.
"Dagu lebarnya luas menonjol, dan gigi bawahnya menonjol ke samping. Ini mungkin berfungsi untuk menjebak ikan kecil dan cumi-cumi untuk ditelan bulat-bulat," sambungnya.
Periset meyakini Lagenanectes richterae adalah sejenis Elasmosauridae, famili dari plesiosaurus. Elasmosaurus memiliki leher terpanjang dari semua plesiosaurus.
"Aspek terpenting dari plesiosaurus baru ini adalah bahwa itu adalah yang tertua dari jenisnya," kata Benjamin Kear, seorang peneliti di Museum Evolusi di Universitas Uppsala di Swedia.
"Inilah salah satu elasmosaurus paling purba, kelompok plesiosaurus yang sangat terdiversifikasi secara global yang tampaknya memiliki asal-usul evolusi mereka di lautan yang pernah membanjiri Eropa Barat."
Penelitian mengenai Legananectes diterbitkan pekan ini di Journal of Vertebrate Paleontology.
"Suatu kehormatan bagi saya untuk diminta meneliti kerangka plesiosaurus Sarstedt yang misterius," kata Sven Sachs, ahli paleontologi di Natural History Museum di Bielefeld, Jerman, dalam sebuah rilis berita.
"Itu adalah salah satu permata tersembunyi dari museum, dan yang lebih penting lagi, ternyata baru juga bagi sains," serunya, seperti dilansir UPI, Senin 28 Agustus 2017.
Para periset menganalisis tengkorak, gigi, vertebra, dan tulang rusuk Lagenanectes. Mereka menemukan bukti adanya infeksi bakteri kronis, yang pada akhirnya terbukti fatal bagi si monster laut.
Analisis juga membantu peneliti menentukan bagaimana cara reptil tersebut memburu mangsa.
"Rahangnya memiliki beberapa ciri yang tidak biasa," kata Jahn Hornung, ahli paleontologi yang berbasis di Hamburg.
"Dagu lebarnya luas menonjol, dan gigi bawahnya menonjol ke samping. Ini mungkin berfungsi untuk menjebak ikan kecil dan cumi-cumi untuk ditelan bulat-bulat," sambungnya.
Periset meyakini Lagenanectes richterae adalah sejenis Elasmosauridae, famili dari plesiosaurus. Elasmosaurus memiliki leher terpanjang dari semua plesiosaurus.
"Aspek terpenting dari plesiosaurus baru ini adalah bahwa itu adalah yang tertua dari jenisnya," kata Benjamin Kear, seorang peneliti di Museum Evolusi di Universitas Uppsala di Swedia.
"Inilah salah satu elasmosaurus paling purba, kelompok plesiosaurus yang sangat terdiversifikasi secara global yang tampaknya memiliki asal-usul evolusi mereka di lautan yang pernah membanjiri Eropa Barat."
Penelitian mengenai Legananectes diterbitkan pekan ini di Journal of Vertebrate Paleontology.
No comments: