Penjualan Big John, Dinosaurus Triceratops Terbesar, Cetak Rekor Eropa
Kerangka dinosaurus triceratops terbesar di dunia yang dikenal sebagai "Big John" dibeli oleh seorang kolektor pribadi Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya. Fosil berusia 66 juta tahun dan memiliki panjang 8 meter itu laku terjual 6,6 juta euro atau sekitar Rp109 miliar di rumah lelang Paris pekan lalu.
Harga akhir yang dicapai di rumah lelang Drouot di Paris itu melambung tinggi di atas harga jual awal yang diperkirakan, yakni hanya 1,2 hingga 1,5 juta euro.
Fosil Big John mencakup 60% bagian tubuhnya. Kerangka dinosaurus ini selesai disusu dan digali di South Dakota di Amerika Serikat pada tahun 2014 dan disatukan oleh para spesialis di Italia.
Big John kini akan kembali ke Amerika Serikat dan menjadi koleksi pribadi pembeli yang tidak disebutkan namanya itu. Menurut rumah lelang yang menjualnya, sang pembeli telah "jatuh cinta" dengan Big John setelah datang untuk melihatnya.
Pembeli tersebut mengalahkan 10 penawar lainnya. Ia mengalahkan tiga pesaing utamanya yang terus menaikkan harga di menit-menit terakhir.
"Ini harga yang luar biasa," kata juru lelang Alexandre Giquello, seperti dilansir Daily Sabah.
"Saya tidak memperkirakan hal ini," tambah ahli paleontologi Iacopo Briano yang mengawasi penjualan tersebut.
Big John hidup selama periode Kapur Atas, era terakhir dinosaurus. Ia mati di dataran banjir, terkubur dalam lumpur yang membuat kerangkanya terawetkan dengan baik.
Cedera tanduk di dekat tengkoraknya menunjukkan bahwa dia terlibat dalam setidaknya satu perkelahian yang tidak menyenangkan.
Angka penjualan Big John itu merupakan rekor tertinggi harga fosil dinosaurus yang dikjual di Eropa. Namun harga itu masih jauh dari 31,8 juta dolar AS atau Rp450 miliar yang dibayarkan seorang pembeli tahun lalu untuk mendapatkan kerangka Tyrannosaurus rex berusia 67 juta tahun di New York.
Museum Sejarah Alam Toulouse sempat berniat membeli kerangka Big John tersebut. Namun urung karena harga awal lelang yang sudah terlalu tinggi dan bahkan terus naik saat proses lelang berlangsung.
Rumah lelang mengatakan ada kemungkinan pembeli dapat meminjamkan Big John ke museum atau galeri untuk dipajang di depan umum. Namun tujuan sang kolektor untuk membeli fosil tersebut belumlah jelas.
Para ilmuwan yang menganalisis kerangka Big John bahwa tengkoraknya—yang 70% lengkap—ternyata 5 hingga 10% lebih besar dari tengkorak triceratops yang ditemukan lainnya.
Triceratops adalah salah satu dinosaurus yang paling khas karena tiga tanduk di kepalanya. Satu di hidung dan dua di dahi. Tiga tanduk inilah membuatnya diberi nama ilmiah Triceratops.
Rumah lelang Drouot sendiri sebelumnya telah menjual fosil allosaurus dan diplodocus yang masing-masing senilai 1,4 juta euro atau Rp23 miliar pada 2018.
Namun begitu, tren penjualan dinosaurus ini tidak dapat diprediksi. Pada tahun 2020, beberapa spesimen yang ditawarkan di Paris tidak menemukan peminat dan tak ada satupun yang mau membeli dengan harga minimum yang ditawarkan.
Akan tetapi di sisi lain, bayak ilmuwan yang khawatir bahwa penemuan-penemuan penting dinosaurus akan berakhir menghiasi rumah-rumah pribadi kaum ultrakaya. Bukan menghiasi aula-aula museum sehingga tidak bisa dilihat dan dipelajari masyarakat umum.
No comments: