Asal Asteroid Pemusnah Dinosaurus Kini Diungkapkan Ilmuwan
Asal asteroid pemusnah dinosaurus pada 66 juta tahun yang lalu. Saat itu sebuah benda langit besar menghancurkan pantai. Pantai tersebut sekarang disebut dengan Meksiko.
Peristiwa ini memicu adanya musim dingin sangat hebat. Pada akhirnya, musnahkan tiga perempat kehidupan yang ada di Bumi. Bahkan kejadian tersebut juga memusnahkan dinosaurus.
Analisis Asal Asteroid Pemusnah Dinosaurus
Dua astronom dari Universitas Harvard, Amerika Serikat mencoba mengungkapkan. Dengan memecahkan misteri mengenai sifat dan asal mulanya penabrak Chicxulub. Sebuah kawah kuno yang terpendam di Semenanjung Yukatan, Meksiko.
Terbentuknya kawah tersebut sepertinya akibat jatuhnya asteroid jutaan tahun lalu. Analisis menunjukkan mengenai penyebab dari kejadian tersebut. Komet asalnya dari daerah puing-puing es pada tepi tata surya, bukan sebuah asteroid.
Jupiter bertanggung jawab atas terjadinya tabrakan tersebut pada planet Bumi. Makalah dua astronom yang terbit dalam jurnal Scientific Reports menolak teori yang mengklaim mengenai objek tersebut. Objek pada pecahan asteroid yang asalnya dari sabuk utama tata surya.
Jupiter ini bertindak seperti halnya mesin pinball dengan menendang komet periode panjang yang masuk ke orbit. Lalu membawanya berada sangat dekat dengan Matahari. Bahkan menyebutkan komet periode panjang berasal dari awan Oort.
Selain itu, menganggap sebagai cangkang bola raksasa yang kelilingi tata surya. Serupa gelembung yang terbuat berkat puing-puing es. Asal asteroid pemusnah dinosaurus ini seukuran pegunungan bahkan lebih besar.
Komet berperiode panjang memerlukan waktunya sekitar 200 tahun untuk mengorbit Matahari juga menyebutnya sungrazer. Hal itu karena jaraknya yang terbilang dekat. Asalnya dari titik beku tata surya bagian luar, maka komet lebih beku dibandingkan asteroid.
Mengenal komet ini dengan adanya jejak gas dan debu menakjubkan saat mencair. Akibatnya, komet mengalami gaya pasang surut yang cukup besar. Sehingga yang paling masif darinya pecah menjadi sekitar seribu fragmen.
Masing-masing fragmen tersebut cukup luas untuk menghasilkan penabrak berukuran Chicxulub atau kejadian pembunuhan dinosaurus di planet.
Penelitian Ilmuwan Internasional
Tim ilmuwan internasional juga melakukan kolaborasi. Melakukan studi subject material pada kawah Chicxulub dalam Semenanjung Yucatan. Cocokkan tanda kimiawi debu meteoritnya pada bebatuan.
Dengan batas geologi yang mewakili peristiwa asal asteroid pemusnah dinosaurus, kawah Chicxulub menjadi kawah kuno. Terbentuknya akibat dari tabrakan asteroid yang mengenalnya sebagai penabrak Chicxulub.
Dalam penelitiannya yang dipublikasikan di Science Advances, tampaknya menjadi tanda yang jelas mengenai lapisan tipis debu. Bagian tersebut mengendap pada kerak Bumi 66 juta tahun yang lalu.
Hal ini berasal dari peristiwa tabrakan pada tempat tersebut. Penelitian tersebut Sean Gulick pimpin, seorang ahli geologi dari College of Texas. Selain itu, Joanna Morgan, ahli geosains dari Imperial School London.
Melansir dari Science Alert, Gulick memimpin ekspedisi pada 2016 untuk mengambil sampel batuan yang hancur. Hal tersebut lebih dari setengah kilometer ke dalam cincin puncak kawahnya.
Empat laboratorium berbeda mencoba menganalisis pada sampel tersebut. Hasilnya tidak hanya memberikan informasi mengenai catatan fosil dengan situsnya. Bahkan mengenai asal asteroid pemusnah dinosaurus.
Namun menjadikan penurunan cepat populasi dinosaurus selama satu atau dua dekade. Sebelumnya, pada 1980, fisikawan Amerika Luis Alvarez dan putranya, seorang ahli geologi bernama Walter, menerbitkan penelitiannya.
Penelitian mengenai lapisan tipis sedimen yang pisahkan periode Cretaceous. Hal itu dihuni dinosaurus asal dunia pasca-dinosaurus dalam Paleogene.
Asteroid Raksasa Memicu Tsunami Dahsyat
Pada 66 juta tahun lalu, asteroid raksasa menghancurkan perairan. Tepatnya berada dekat semenanjung Yucatan, Meksiko. Kejadian tersebut menimbulkan bencana besar. Sehingga pada akhirnya asteroid ini memusnahkan dinosaurus.
Debu masif menghalangi datangnya sinar Matahari. Menjadikan temperatur udara global turun drastis. Tabrakan asteroid juga memicu tsunami dahsyat. Bahkan perkiraannya memicu terjadinya ombak setinggi 1,5 kilometer. Menghantam pada sebagian Amerika Utara.
Dalam penelitian terbarunya, bukti mengenai adanya tsunami tersebut dengan menemukan dalam sedimen yang terpendam di wilayah Louisiana.
Ilmuwan sudah menghabiskan waktunya pada beberapa dekade untuk menemukan bukti terjadinya tsunami raksasa tersebut. Asal asteroid pemusnah dinosaurus kini mulai terungkap dengan berbagai penelitian yang dilakukan pada kawah Chicxulub. (R10/HR Online)
No comments: