Ads Top

Mnyamawamtuka, Dinosaurus yang Memiliki Tulang Ekor Berbentuk Hati


Spesies dinosaurus yang baru ditemukan, memiliki bentuk ekor yang unik: yaitu menyerupai simbol hati. Menurut para peneliti, spesies tersebut dapat membantu mereka memahami bagaimana ekosistem di benua Afrika, berevolusi pada 100 juta tahun lalu selama periode Cretaceous.

Diberi nama Mnyamawamtuka moyowamkia, sauropoda berleher panjang ini ditemukan di tebing dekat sungai Mtuka, Tanzania. Namanya yang sulit diucapkan itu, berasal dari bahasa Swahili yang berarti “binatang buas di Mtuka” dan “ekor berbentuk hati”.

Spesimen spesial ini terawetkan dengan baik dan merupakan yang paling lengkap yang pernah ditemukan di Afrika. Sisa-sisa kerangka berasal dari bagian utama tubuh, termasuk tulang rusuk, tulang belakang, tulang tungkai dan gigi.

Titanosaurus merupakan kelompok dinosaurus sauropoda yang paling paling melimpah dan tersear luas. Jumlah populasi titanosaurus memuncak justru saat kelompok sauropoda lainnya lenyap. Meski begitu, evolusi mereka sulit dipahami karena kurangnya fosil dalam keadaan baik yang sebagian besar ditemukan di Amerika Selatan.


“Meskipun titanosaurus menjadi salah satu kelompok dinosaurus yang paling ‘sukses’ sebelum kepunahan massal, tapi sejarah evolusi mereka masih tidak jelas. Dan Mnyamawamtuka membantu menjelaskan awal kisah hidup mereka, terutama di Afrika,” kata Eric Gorscak, pemimpin peneliti.

“Kekayaan informsi dari kerangka yang ditemukan, menunjukkan bahwa ia berkaitan jauh dengan titanosaurus Afrika lainnya. Kecuali untuk beberapa persamaan menarik dengan dinosaurus lainnya seperti Malawisaurus di perbatasan Tanzania-Malawi,” tambahnya.
Setelah ditemukan pada 2004 di tebing tinggi di atas sungai, para peneliti kemudian melakukan penggalian selama empat tahun. Mnyamawamtuka moyowamkia merupakan spesies ketiga yang dideskripsikan dari Tanzania Barat.

 Ia digambarkan sebagai “titik-titik” penghubung empat dimensi, karena menggambarkan bagaimana titanosaurus tersebar ke seluruh dunia.

“Setiap penemuan terbaru selalu menambah sedikit detail mengenai gambaran ekosistem di benua Afrika selama Cretaceous. Memungkinkan kita untuk mengumpulkan pandangan yang lebih holistik tentang perubahan biotik di masa lalu,” kata Gorscak.

Studi ini dipublikasikan pada PLOS One.

No comments:

Powered by Blogger.