Lebih Dari Setengah Abad Penemuan, Jejak Kaki di Atap Gua Terungkap
Sepasang jejak kaki dinosaurus yang ditemukan di atap gua dekat Gunung Morgan Australia akhirnya menemui titik terang sejak penemuannya pada 1950-an. Ahli geologi Ross Staines, menjadi peneliti yang pertama dalam mengidentifikasi penemuan jejak ini. Yang pada akhirnya dilanjutkan oleh peneliti lainnya. Namun, mengapa jejak kaki tersebut berada di atap gua?
Dilansir dari IFLScience, Anthony Romilio, ahli paleontologi dari University of Queensland menjelaskan bahwa dinosaurus itu berjalan di atas tanah liat yang lunak dan meninggalkan jejak. Tanah liat tersebut kemudian terisi dengan pasir, dan kedua lapisan itu menjadi batu dengan tekanan material lainnya. Yang akhirnya erosi air menghanyutkan materialnya dan membentuk sebuah gua. Meninggalkan jejak kaki yang muncul dari batu di atas.
Yang menjadi pertanyaan sejak lebih dari setengah seabad adalah jenis dinosaurus apakah ini? Ditemukan bahwa jejak kaki tersebut memiliki dua ukuran. Dan awalnya para ahli memprediksi ini merupakan dinosaurus jenis Theropoda karnivora yang berjalan dengan empat kaki. Namun Anthony menganggap bahwa ini aneh, karena tidak ada dinosaurus karnivora yang berjalan empat kaki.
Dengan bantuan Roslyn Dick, anak dari geologi Ross Staines, Anthony mempelajari lewat foto serta dokumen yang dimiliki Ross. Anthony mengatakan bahwa dinosaurus yang lebih besar mungkin memiliki panjang kaki satu meter, sedangkan yang lebih kecil sekitar setengah tingginya. Jejak kaki yang lebih besar menunjukkan kemungkinan bahwa itu dinosaurus dewasa dan remaja dari spesies yang sama. Namun tak menutup kemungkinan keduanya mungkin spesies yang berbeda.
Dengan cetakan jejak kaki yang berusia 200 juta tahun, terlihat bentuk yang lebih melebar dan jari tengah yang lebih pendek, yang menyerupai dinosaurus herbivora berkaki dua. Anthony kemudian berkesimpulan bahwa ini merupakan jejak kaki dari dinosaurus herbivora berkaki dua.
Anthony juga berkata bahwa Gunung Morgan memiliki keragaman terbesar untuk fauna fosil dinosaurus di bagian timur Australia. Anthony berharap lokasi tersebut dapat menjadi salah satu tempat wisata warisan untuk mempelajari fosil-fosil dinosaurus.
No comments: