Ditemukan! Bunglon Terkecil di Dunia Kurang dari 1 Inci
Peneliti menemukan bunglon nano, bisa jadi yang terkecil di dunia. Panjangnya kurang dari satu inci atau tak lebih dari 2,54 centimeter.
Mengutip
pemberitaan CNN, Sabtu (6/2/2021),
bunglon yang baru ditemukan itu ukurannya hanya sebesar ujung jari Anda.
Namanya, Brookesia nana, atau nano-chameleon.
Adalah
kadal bercak cokelat yang biasanya berukuran tubuh tidak lebih dari satu inci.
Sebelum 2012, ahli biologi belum mengetahui keberadaannya.
Meski demikian, para
peneliti yang menemukan hewan itu masih bingung mengapa bunglon ini tetap
berukuran begitu kecil. Karena, sebagian besar vertebrata akan tumbuh dalam
ukuran yang cukup besar saat sudah dewasa.
Brookesia
nana berbeda dari vertebrata dan spesies bunglon lainnya. Ia
tidak bisa berubah warna dan lebih nyaman di permukaan tanah hutan daripada di
pohon.
Bunglon
unik ini menjadi sorotan dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada minggu lalu
di jurnal Scientific Reports.
Baca Juga: Slot pulsa tanpa potongan
Pada
tahun 2012, ahli herpetologi terkemuka, Frank Glaw dan peneliti Jerman lainnya
melakukan perjalanan ke hutan hujan Madagaska.
Destinasi
ini jadi salah satu daerah yang paling beragam hewannya secara biologis di
bumi. Tempat untuk mencari spesies reptil dan amfibi yang sebelumnya tidak
diketahui.
Temuan bunglon nano sungguh mengejutkan
"Kami
berharap menemukan beberapa spesies baru, tetapi tidak secara spesifik bunglon
terkecil," kata Glaw dan Oliver Hawlitschek, rekan penulis studi, dalam
email ke CNN.
Kebanyakan
reptil jantan lebih besar dari betina, tetapi ini kebalikannya pada Brookesia
nana. Sang jantan hanya memiliki panjang 2 sentimeter lebih sedikit dan si
betina memiliki panjang 2,89 centimeter, lebih dari satu inci.
Baca Juga: Slot tanpa potongan
Kebanyakan
betina kemungkinan besar lebih besar dari sang jantan untuk menampung telur
yang mereka buahi, kata Glaw dan Hawlitschek.
Panjang
nano-bunglon jantan kurang dari satu inci, para peneliti menemukan. Ukurannya
lebih kecil daripada betina secara signifikan. Untuk bereproduksi, dia harus
mengimbangi dengan cara lain.
Mengapa bunglon nano begitu
tidak biasa
Kebanyakan
vertebrata tumbuh saat dewasa, tetapi bunglon ini tidak. Mereka adalah contoh
dari paedomorphism atau retensi ciri-ciri remaja saat dewasa.
Para
ilmuwan tidak begitu yakin mengapa Brookesia nana dan spesies terkait lainnya
tetap berukuran sangat kecil sementara kebanyakan vertebrata lain terus tumbuh.
Tapi
bunglon ini berhasil hidup. Untuk bereproduksi dengan betina, jantan memiliki
hemipenis, organ seks internal yang terbuka selama kawin, ukurannya lebih besar
dibandingkan dengan bunglon lainnya.
Bunglon
nano kemungkinan besar dalam keadaan terancam punah. Meski masih minim
informasi, Glaw dan Hawlitschek mengatakan mereka berasumsi bahwa reptil ini
sangat terancam punah karena penggundulan hutan besar-besaran di wilayah Sorata
di Madagaskar, tempat Brookesia nana ditemukan.
Baca Juga: Info slot Gacor
Setidaknya 13 spesies lain dalam
kelompok bunglon nano atau
Brookesia tersebar di seluruh Madagaskar. Beberapa dari mereka memiliki panjang
hampir 2 inci.
No comments: