Ads Top

Salah satu kerabat awal dinosaurus memiliki beberapa ciri fisik yang bisa dikaitkan dengan buaya, sebut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature.

Profesor Paul Barrett, dari Natural History Museum di London yang juga agen idn sport , yang juga salah satu penulis dalam penelitian terbaru itu mengatakan makhluk itu disebut Teleocrater.

"Bentuknya tidak terlalu besar, bobot tubuhnya mungkin hampir sama dengan berat rata-rata dari keluarga anjing," ujarnya.


Wujud Teleocrater, sambung Profesor Barrett, seperti komodo.


"Jadi, binatang itu tampaknya memiliki bentuk tubuh yang ramping, bukan seperti buaya yang memiliki lapisan kulit yang keras."

Meski demikian, dalam penelitian terbaru dalam jurnal Nature disebutkan bahwa makhluk itu berjalan dengan empat kaki seperti buaya.

Fosil hewan karnivora setinggi 2-3 meter ini, ditemukan di Tanzania selatan dan diperkirakan hidup sekitar 245 juta tahun yang lalu selama Periode Trias, sebelum era keberadaan dinosaurus paling awal.

Teleocrater rhadinus diperkirakan muncul sesaat setelah sekelompok binatang-binantang besar yang dikenal dengan nama Archosaurus terbagi menjadi dua jenis. Cabang pertama yang belakangan menjelma sebagai dinosaurus (dan, akhirnya, burung), sedangkan cabang kedua menjadi awal kemunculan buaya.

Anatomi Teleocrater banyak yang mirip dengan ciri-ciri fisik hewan di kedua cabang tersebut, misalnya pergelangan kaki yang menyerupai buaya.

Baca Juga : Misteri Alas Purwo, Ibu Kota Alam Gaib Indonesia

Fosil pertama Teleocrater ditemukan pada 1933 di Tanzania yang kemudian diteliti di Natural History Museum di London pada 1950-an. Namun, saat itu ada bagian tubuh penting yang hilang dari spesimen ini, seperti pergelangan kaki.

Karenanya, para ilmuwan slot gacor belum bisa mengetahui apakah Teleocrater lebih erat kaitannya dengan jenis buaya atau dinosaurus.

Berbagai pertanyaan seputar makhluk itu terpecahkan saat spesimen baru ditemukan di Afrika Timur pada 2015. Fosil-fosil itu menunjukkan salah satu anggota paling awal dari susunan keluarga Archosaurus. Para peneliti meyakinimakhluk itu berjalan seperti buaya.



Sterling Nesbitt, salah seorang penulis dalam penelitian terbaru dari Virginia Tech di Blacksburg yang bisa di akses  dengan pulsa tanpa potongan, Amerika Serikat, mengatakan: "Penemuan Teleocrater mengubah bayangan kita tentang sejarah awal kerabat dinosaurus secara fundamental."

Namun ia pun menambahkan bahwa hal itu menimbulkan lebih banyak pertanyaan dibanding jawaban.

Teleocrater, bersama dengan kerabat dinosaurus lainnya, tinggal di berbagai kawasan yang berbeda, mulai dari Rusia lalu India dan Brasil.

Langkah selanjutnya yang dilakukan tim ini adalah kembali ke Tanzania selatan untuk mencari lebih banyak lagi sisa-sisa dan potongan yang hilang dari kerangka Teleocrater.

No comments:

Powered by Blogger.