Penemuan Makam Kapal di Norwegia, Diduga Milik Kaum Elit Bangsa Viking
Telah ditemukan makam kapal atau kuburan perahu bangsa Viking di Norwegia bagian barat. Para arkeolog menduga makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir dari seseorang berstatus tinggi.
Dilansir dari Daily Mail, makam ditemukan sembilan meter di bawah tanah, dipimpin oleh Institut Penelitian Warisan Budaya Norwegia (NIKU) yang berbasis di Oslo. Mereka bekerja menggunakan radar penembus tanah.
Tidak ada informasi yang diketahui tentang individu yang dikuburkan dalam perahu. Tim yang dipimpin oleh Jani Causevic ini menduga individu tersebut memiliki status tinggi. Karena jenis penguburan itu disediakan untuk orang-orang paling penting di masyarakat.
“Perahu adalah barang yang mahal pada masa itu. Siapa pun yang dimakamkan di sana mungkin adalah seseorang yang penting,” ujar Jani Causevic.
“Mereka ingin menandakannya dengan memberi mereka penguburan yang berharga. Biasanya orang-orang dengan status tinggi akan dikuburkan dengan perahu,” lanjutnya.
Perahu tersebut memiliki panjang 9,1 meter dengan tempat duduk untuk enam orang. Ditemukan di samping beberapa gundukan pemakaman yang lebih kecil di komunitas Viking yang aktif pada 1.500 dan 2.000 tahun yang lalu.
Makam kapal atau kuburan perahu dikenal dalam sejarah Viking. Sebagian besar kapal yang ditemukan lebih kecil daripada temuan Jani Causevic.
“Ini sangat menarik. Tidak hanya untuk menemukan peninggalan seperti itu, tetapi juga untuk melihat bagaimana penggunaan georadar memberi kita kesempatan untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan sejarah budaya melalui metode baru dan menarik,” terangnya.
Øyesletta dan kotamadya Kvinesdal di sekitarnya sudah dikenal sebagai tempat pemakaman. Kendati demikian ini adalah kali pertama kuburan perahu ditemukan di sana. Makam belum digali dan harta apa yang tersisa di dalamnya masih belum diketahui.
Jani Causevic mengungkapkan belum diketahui apa yang akan terjadi pada perahu tersebut. Jika konstruksi jalan melewatinya, maka makam akan digali.
Tetapi jika pihak terkait memilih rute yang berbeda, maka kemungkinan besar makam akan dibiarkan begitu saja. Sebagai informasi, temuan ini merupakan bagian dari pekerjaan arkeologi di rute jalan bebas hambatan E39 yang akan dibangun dekat Øyesletta, Norwegia bagian barat.
Lebih lanjut, makam kapal atau kuburan perahu dikaitkan dengan zaman besi akhir, yang mana berakhir pada 800 M di Skandinavia serta zaman Viking dari 793 hingga 1066 M. NIKU mengatakan kapal-kapal besar ini menggambarkan beberapa makam Viking yang paling lengkap peralatannya dan merupakan cagar budaya yang paling elit di sebuah komunitas. Kuburan perahu mewakili kebiasaan penguburan khusus di banyak pemukiman pesisir. Baik di dalam maupun di luar perbatasan Norwegia.
Diketahui, dalam sejarah Eropa era Viking berlangsung dari sekitar tahun 700 hingga 1100 M. Selama periode ini banyak orang-orang Viking yang meninggalkan tanah air mereka di Skandinavia. Mereka melakukan perjalanan dengan kapal panjang ke negara lain, seperti Inggris dan Irlandia.
Melansir dari History, ada dua cara yang kerap dilakukan oleh orang Viking dalam hal pemakaman, dikremasi atau dikubur. Kremasi sangat umum di kalangan Viking paling awal yang sangat pagan dan percaya asap api akan membantu membawa almarhum ke alam baka mereka. Setelah dikremasi, jenazah juga bisa dikubur, biasanya dalam guci.
Untuk jenazah dan jenazah yang dikremasi, lokasi pemakaman sangat beragam. Mulai dari makam digali secara dangkal, sering digunakan untuk wanita dan anak-anak, hingga gundukan pemakaman yang dapat menampung banyak jenazah.
Dalam mitologi Nordik, perahu melambangkan perjalanan yang aman ke alam baka seperti perahu membantu perjalanan mereka dalam kehidupan. Jadi, mereka memainkan peran penting dalam upacara pemakaman.
Beberapa gundukan kuburan dibangun menyerupai perahu, dengan batu yang digunakan untuk menguraikan bentuk perahu. Untuk orang-orang Norsemen berpangkat tinggi lainnya, mereka dikuburkan dengan perahu mereka yang sebenarnya.
No comments: