Ads Top

Ilmuwan Oxford Ungkap Rahasia `Super Hero` Dunia Reptil


Mekanisme tokek saat berjalan di air telah menjadi misteri dalam sains. Tetapi, baru-baru ini, ilmuwan berhasil menguak cara tokek berjalan di atas air.

Padahal, hewan ini sudah dikenal karena kemampuannya meluncur di udara dan berjalan di tembok. Tokek juga disebut ilmuwan sebagai pahlawan super dari dunia reptil.

Seorang ahli biofisika di Universitas Oxford, Jasmine Nirody, mengatakan, misteri mekanisme pertahanan diri itu didapat melalui serangkaian percobaan dan video berkecepatan tinggi.

Nirody mengatakan, ilmuwan menemukan kadal menggunakan berbagai teknik untuk mencegah diri mereka tenggelam.

“ Tokek memiliki kulit superhydrophobic yang luar biasa, yang menahan air dan meningkatkan kemampuan untuk tetap berada di atas permukaan,” kata Nirody, dikutip dari The Independent, Senin, 4 Februari 2019.

" Jadi selain tegangan dari permukaan dan kepakan, tokek memiliki trik khusus," ucap dia.

Dalam uji coba yang dilakukan, ilmuwan juga menambahkan bahan sabun di tangki untuk menguji ketangkasan tokek. Dengan bantuan kulit anti-air an guratan ekor, toket dapat melewati tangki dengan cepat.

Kadal basilisk merupakan salah satu hewan yang dapat berjalan di air. Aksi kadal ini pernah terekam di sebuah video.

Selain reptil, serangga seperti laba-laba disebut juga memiliki kemampuan berjalan di atas air. Laba-laba menjaga jarak tubuh kecilnya di atas air agar tak basah.

Penelitian yang dikembang Nirody sebetulnya juga berawal dari video seorang kolega, Ardian Jusufi, saat berada di Singapura. Dari rekaman Jusufi, dia mendapati tokek rumah berekor atar berlari melintasi wilayah yang terkena banjir.

Untuk menyelidiki lebih lanjut, ilmuwan menangkap beberapa tokek asli Asia selatan dan melanjutkan untuk menguji kemampuan mereka dalam tangki air.

Hasil penelitian mengenai kemampuan tokek ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology.

“ Mereka bisa berlari satu meter per detik di atas air. Tidak ada lagi yang bisa melakukan itu, tokek adalah pahlawan super, ”kata Profesor Robert Full, seorang ilmuwan Universitas California, Berkeley dan penulis senior makalah ini. (ism)

 

No comments:

Powered by Blogger.